Wednesday, February 20, 2013

Opini: Habibie & Ainun Serta Industri Diperkosa

Di sebulan ini, film Indonesia menjadi topik hangat: Habibie dan Ainun. Hingga 3 Januari lalu, penonton mencapai 2,1 juta dalam dua minggu. Angka itu mencatat rekor tertinggi, bahkan kata produsernya akan masuk Museuem Rekor Indonesia (MURI). Kendati belum meraih angka 5 juta penonton bak Laskar Pelangi, Habibie & Ainun, fenomenon.
Menjadi fenomena pula, karena berbagai pihak membicarakan ihwal kisah cinta Habibie dan Ainun. Gosip di media sosial, bicara tentang romantis dan kesetiaan Habibie.
Bila sudah sampai di sini, sebagai pria, saya pastilah tak sepadan dengan Habibie.
Kendati demikian, pada kesempatan ini ingin saya menulis, premis tersirat lain di film itu. Tak bisa dipungkiri, terungkap kekecewan Habibie akan industri dirintisnya di saat di ujung pemerintahan Soeharto, terjerembab, terbengkalai, Industri Peswat Terbang Nurtanio (IPTN) - - kini PT Dirgantara Indonesia. Di bagian akhir filmnya Habibie mengajak Ainun ke hanggar pesawat N250. Habibie menggerakkan baling-baling. Tangannya geram. Ia memeluk Ainun.
"Gara-gara ini, waktuku minim untukmu dan anak-anak," kata Habibie.
"Bayangkan 17.000 pulau di Indonesia butuh alat transportasi cepat, murah."
Bertekad membangun industri peswat terbang, menderma-baktikan ilmu belajar di Jerman, Habibie pulang dengan semangat cemerlang. Apa lacur, di kemudian hari ia menghadapi kemurungan, pesawat mangkrak berdebu di IPTN. Sebagaimana di film, terang-benderang Habibie menghadapi vendor pengusaha culas, terbiasa menyogok, giliran ditolak mengancam bawa-bawa backing. Juga oknum jenderal di awal-awal membangun industri tidak sreg rencana Habibie. Kuat diugaan sang jenderal memang kaki tangan asing.
Asing-Aseng di ranah kongkalingkong.
Di lapangan sebagaimna pernah saya verifikasi, saya menemukan seorang saksi membayar kolomnis untuk menembus KOMPAS dan TEMPO seharga US $ 5.000 perkolom opini. Kolomnis bernama, mereka berikan tulisan 500 kata. Intinya tulisan memojokkan, menjelekkan IPTN dan program Habibie. Puncaknya ketika IPTN membarter peswatnya dengan beras ketan dari Thailand, isu miring pun menjadi-jadi.
Padahal, ketika saya sempat pada 2010 lalu ke Emirat Arab, keluarga Syekh Zayed, memberi tempat terhormat kepada Habibie. Peswat N-235 produksi IPTN mereka cat putih dijadikan pesawat VVIP. Dan bila saya tak keliru, Habibie dijadikan keluarga kehormatan, konon diangkat anak. Maka setiap Habibie ke Emirat Arab, pastilah disambut langsung saudaranya, keluarga raja, dihormati sekali.
Lain halnya di negaranya sendiri. Banyak pihak mencibir. Bahkan ketika beberapa time line saya tulis di twitter Minggu malam, ada follower mengaku industrialis hebat. Ia mengatakan pada 1987 sudah menulis bahwa produktifitas IPTN rendah. Bagi saya sosok orang Indonesia demikian sudah termakan isu luar tak ingin tumbuhnya industri manufaktur untuk kepentingan lokal.
Dan lebih sadis lagi, sebagaimana saksi mata Said Didu, di media sosial mengatakan, di saat pertanggung-jawaban Presiden Habibie di DPR, ada anggota DPR bertindak, maaf, bak kaki empat. Mereka berteriak huuuu di saat Habibie masuk sidang pleno DPR. Dalam perkembangan waktu saya menemukan indikasi fakta nyata, ternyata untuk huuu itu ada dana Rp 50 miliar digelontorkan kepada sebuah fraksi di DPR.
Habibie pun tidak diterima pertanggung-jawabannya di DPR.
Industri peswat terbang RI seakan mangkrak.
Dan kemudian seakan terhenti. Fakta nyata-nyata memang disuruh hentikan oleh IMF, melalui surat resmi yang dituangkan ke nota kesepahaman dalam bantuan IMF terhadap Indonesia untuk tidak meneruskan industri strategis termasuk IPTN.
"IPTN dihentikan karena Habibie ingin membangun pesawat jet N 2130, karena memang terbukti sangat laris di pasaran," kata Said Didu, Mentan Sekjen Kementrian BUMN, di Twitter.
Apa lacur. Industri strategis kita memang diperkosa. Sama halnya sebagaimana acap saya tulis, perusahaan otomotif seperti Perkasa teknologinya didukung oleh Steir pun mangkrak berserak. Potensi? Jangan ditanya.
Kini simaklah pesawat bagaikan N250, kita membeli dari Cina. Bahkan pesawat jet seperti hendak dibangun oleh IPTN, di format hampir sama, dibeli penerbangan nasional ratusan, menjadi belanja terbanyak dalam sejarah beli-beli pesawat dunia.

Lengkaplah sudah.

Di saat orang heboh film Habibie dan Ainun, mata saya berkaca. Membayangkan sahabat saya seperti Dadang Erawan di Bandung. Ia doktor aeronatika, mantan IPTN. Isterinya di Bandung membuat usaha yoghurt berlabel Odise. Lumayan laris. Entah karena isterinya orang Perancis atau memang ada peruntungan di sana, tapi kegigihannya mengikuti tender-tender dunia di pembuatan wind tunel (terowongan angin) untuk uji kelaikan terbang pesawat, satu dua membuahkan hasil. Paling tidak ada saja order kepadanya di harga US $ 1,5 juta dalam setahun. Bagi saya ini luar biasa, bukti bahwa anak-anak Indonesia mumpuni.
Sahabat satunya lagi Hemat Dwi Nuryanto, pendiri Zamrud teknologi. Saya pun kadang merinding dengan karya-karyanya di aplikasi kini. Otomasi radio 2.0 di jaringan www.diradio.net,adalah karyanya. Ia berkantor di gedung di belakang Masjid Salman, Bandung. Bersama timnya mereka membuat aplikasi otomasi radio RISE, yang memudahkan penyiar, pendengar, pengiklan dalam menyimak mengoperasikan radio. Bahkan seorang penyiar dapat me-remote siaran dari gadget-nya di mana pun ada akses internet. Siaran sambil ngopi di gunung pun bisa. Pengiklan dapat menyimak real time penayangannya. Pemilik tahu pendapatan bisnisnya itungan klik.
Baik Dadang dan Hemat, punya pula teman seangkatan. Nah ini bikin saya marah. Teman meraka itu sudah lama bekerja membuat pesawat tanpa awak untuk Malaysia. Entah untuk apa bagi Malaysia. Saya duga ya untuk memata-matai Indonesia. Maka suatu hari pernah saya laporkan ke Menkopulhukam, Djoko Suyanto, agar anak-anak hebat seperti ini dibawa pulang. Saya diminta ketemu Deputinya, alhasil katanya belum ada anggaran untuk itu. Padahal membawa pulang ajak omong, sementara dengan biaya Rp 5 juta juga beres, lalu berikutnya bisa dibuat rencana kerja, program dan sebagainya.
Brain drain insinyur hebat yang disekolahkan Habibie banyak sekali, bukan hanya seperti cerita di atas. Di industri peasawat Boeing beberapa manajer mantan IPTN.
Maka atas dasar itu, saya lantang saja bicara. Orang Indonesia menghina IPTN, menghina Habibie, dengan huuu di DPR misalnya, lebih jauh membuat segala kehebatan bangsa sendiri mati, sejatinya jasadnya saja manusia. Hatinya tak lebih dari sosok berkaki empat. Mungkin tepatnya manusia berkaki empat anteknya IMF beserta sekutu.Lain tidak.

Iwan Piliang, Citizen Reporter

Saturday, February 2, 2013

FNDSECURITY_APPL_LOGIN_FAILED


LOG Jserv
========
oracle.apps.jtf.base.resources.FrameworkException: oracle.apps.fnd.common.PoolException: Not able to create new database connection: FNDSECURITY_APPL_LOGIN_FAILED

Start aplikasi
==========
Unable to update GUEST_USER_PWD in database to GUEST/NEWPASS - Cannot access application ORACLE password

Cause: Application Object Library was unable access your ORACLE password.

Action: Contact your support representative.
Unable to update GUEST_USER_PWD in database to GUEST/NEWPASS - Cannot access application ORACLE password.

FNDCPASS
=========
bash-4.1$ more L371647.log
+---------------------------------------------------------------------------+
Application Object Library: Version : 11.5.0

Copyright (c) 1979, 1999, Oracle Corporation. All rights reserved.

 module:
+---------------------------------------------------------------------------+

Current system time is 31-JAN-2013 09:41:29

+---------------------------------------------------------------------------+

Working...
FNDCPASS was not able to decrypt password for GUEST during applsys password change. 

+---------------------------------------------------------------------------+
Concurrent request completed successfully
Current system time is 31-JAN-2013 09:41:35

+---------------------------------------------------------------------------+

Solution
·         export table FND_USER dan FND_ORACLE_USERID dari production.
·         create user temporary
·         import FND_USER dan FND_ORACLE_USERID ke user temporary
·         backup FND_USER dan FND_ORACLE_USERID
·         create table applsys.fnd_user_bkp as select * from applsys.fnd_user;
·         create table applsys.fnd_oracle_userid_bkp as select * from applsys.fnd_oracle_userid;
·         delete fnd_user;
·         delete fnd_oracleuser_id;
·         insert into applsys.fnd_user (select * from temporary.fnd_user);
·         insert into applsys.fnd_oracle_userid (select * from temporary.fnd_oracle_userid);
·         commit;
·         alter user applsys identified by <password prod>
·         alter user apps identified by <password prod>
·         bounce aplikasi
·         test halaman login

Friday, February 1, 2013

BERSYUKUR

Kita sering mendengar seseorang mengatakan ingin mencari kebahagiaan.

Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang yang memiliki harta berlebih akan membeli kebahagiaan itu..dan orang-orang yang kurang beruntung tidak akan mendapat kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka yang memiliki harta lebih.

Dan kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan berlomba untuk sampai dan berada paling dekat dengan tempat di mana kebahagiaan itu berada.

Untung saja, kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia, sehingga kita tidak perlu membeli atau mencari kebahagiaan itu, tidak perlu berlomba dgn orang lain untuk mendapatkannya.

Hanya dengan hati yang tenang dan ikhlas serta pikiran yang jernih, kita bisa merasakan kebahagiaan itu kapanpun, di manapun dan dengan kondisi apapun.

Oleh sebab itu, mari bersama kita ciptakan suatu kebahagiaan di hati dan pikiran kita, maka kita akan selalu menjadi orang yang bersyukur dan beruntung.

Kunci Kebahagiaan itu adalah milik orang-orang yang dapat BERSYUKUR dalam setiap peristiwa hidupnya.

Jika kita tidak memiliki apa yang kita sukai, maka sukailah apa yang kita miliki saat ini :)

Bersyukur adalah sebuah keterampilan yg bisa di pelajari. Bersyukur bukanlah hasil dari suatu keadaan tertentu melainkan hasil dari sebuah gaya hidup yg dilakukan dengan sengaja (butuh penyesuaian diri)

"Janganlah mengeluh karena tangan yg belum dapat menggapai Bintang, tapi bersyukurlah karena kaki yang masih dpt menginjak Bumi". Itu kata pepatah.

So, keadaan apapun yg kita hadapi saat ini, nikmatilah krn kita masih diberi kesempatan utk bernapas. :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®