Saturday, September 8, 2012

BELAJAR MEMAHAMI



Anak isteriku atau suamiku tidak memahamiku. Orang tuaku tidak memahamiku. Tetangga, sahabat dan kerabat juga tak ada yang memahamiku.

Bos di kantor tak memahamiku, teman sekantor  juga tak memahamiku. Di dunia tak ada yang memahamiku...

Jika inilah yang Anda rasakan, hidup sungguh amat menyakitkan! Siapa pun tidak sanggup menjalaninya.

Namun kenyataannya tidaklah demikian. Bos Anda, teman sekantor, orang tua, anak isteri, suami, tetangga, kerabat dan sahabat yang malah mengatakan  Andalah yang tak  memahami mereka! Menurut Anda pacar Anda tak memahami Anda, tapi menurut pacar Anda, justru Anda yang tak memahaminya!

Sikap mental menuntut dipahami membuat hidup Anda menderita dan kesepian!

Sia-sia berharap dipahami. Sampai kapan pun Anda menunggu dan mencari Anda  tidak akan mendapatkannya!

Belajarlah memahami bukan dipahami. Kala Anda coba memahami orang lain, Anda akan berhenti meminta dipamahami  sebab Anda akan segera memahami; ternyata  persoalan paling besar ada pada diri sendiri, bukan pada orang lain!

Memahami orang membuat
hidup bahagia!
Menuntut dipahami membuat hidup merana dan menderita!

Orang bijak belajar memahami bukan menunggu dipahami!
Orang bodoh menunggu
dipahami dan tak mau
memahami

No comments:

Post a Comment